‘Kampanye putih’ Raisa dihujani kritik

Johana Purba

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

‘Kampanye putih’ Raisa dihujani kritik
Apakah perlu memiliki kulit putih untuk jadi lebih percaya diri dan sukses?

Seorang penyanyi perempuan muda itu menunduk di atas panggung. Ia tampak gugup, malu-malu melihat ke arah penonton. Tangannya menggenggam sebuah mikrofon. Panggung itu gelap, sekelam karir si perempuan cantik.

Itulah cuplikan trailer sebuah film pendek Cahaya Cantik Raisa, yang dibintangi oleh penyanyi muda nan sukses, Raisa Andriana. Di akhir klip, panggung berubah terang gemerlap.

Dalam trailer berdurasi 13 detik itu diceritakan kisah Raisa sejak awal memulai karir hingga menjadi penyanyi tenar seperti sekarang.

Sekilas maknanya, Raisa, yang single pertamanya Could it Be? memikat hati penikmat musik Indonesia, meraih kesuksesan setelah memakai sebuah produk pemutih kulit wajah yang membuatnya lebih menjadi percaya diri.

Tak heran, karena film Cahaya Cantik Raisa didukung oleh Pond’s White Beauty Moisturizer, di mana wanita kelahiran 6 Juni 1990 ini didapuk menjadi brand ambassador.

Yang menghebohkan jagat Internet adalah sebuah pertanyaan yang muncul di benak pengguna media sosial akhir-akhir ini. Apakah perlu memiliki kulit putih untuk jadi lebih percaya diri dan sukses?

Hal tersebut dikemukakan oleh penulis dan sineas Daniel Ziv melalui akun Twitter-nya, @DanielZiv.

Ziv mengutip sebuah kalimat dalam sebuah situs hiburan neighbourlist.com: “Having perfect appearance with white skin will help women of Indonesia to be more confidence and release hidden potential”, yang bisa diartikan sebagai berikut, “Dengan memiliki kulit putih akan membantu wanita indonesia untuk jadi lebih percaya diri dan menggali potensi tersembunyi dalam diri mereka”.

Netizen Indonesia menanggapi beragam cuitan Ziv, tapi mayoritas sangat menyayangkan “kampanye putih” yang didukung oleh Raisa.

Menurut Basten Gokkon, “Apakah menurutnya itu penyebab wanita Papua tak berpendidikan? Bahwa mereka tak memiliki kulit putih?”

Seorang penggemar Raisa pun menyesali situasi ini. “Sejujurnya, saya mengagumi kecantikan Raisa dan musiknya, tapi untuk mengatakan potensi dikembangkan melalui kecantikan dan kulit yang sempurna itu salah,” tulis Fadhli Erlanda Arlan.

Dalam siaran pers yang Rappler peroleh, Pond’s mengajak masyarakat untuk mengikuti kompetisi berhadiah dengan menjadikan kulit lebih cerah. 

“Sejalan dengan film ini, kami juga ingin membantu mewujudkan impian para remaja Indonesia melalui sebuah kampanye digital Cahaya Cantik Raisa. Para remaja perempuan harus mengunggah foto transformasi dirinya sebelum dan sesudah proses perawatan di www.cahayacantik.ponds.co.id dan kami akan memilih 10 remaja perempuan yang memiliki transformasi terbaik dan akan mendapatkan hadiah yang sesuai dengan impian mereka,” tulis Senior Brand Manager Pond’s Anggiaswari Odang dalam rilisnya.

Film pendek Cahaya Cantik Raisa sendiri akan ditayangkan di RCTI malam ini, Kamis, 23 April, pukul 9:30.

Kampanye produk pemutih kulit seperti ini memang membanjir di Asia, seperti di India dan Thailand. Sementara Indonesia, dengan partisipasi artis artis muda yang jadi panutan, akan membuat “kampanye putih” ini lebih mudah masuk ke masyarakat.

Yang disayangkan, adalah bagaimana peluang perempuan asal Indonesia timur yang berkulit sawo matang atau gelap dalam kontes ini. Akankah nasib mereka tak sesukses Raisa atau wanita-wanita lainnya yang memiliki kulit lebih cerah?

Menurut Anggiaswari, pada tahun 2014 Pond’s pernah melakukan survei kepada perempuan Indonesia di beberapa kota besar di Indonesiadan menemukan bahwa 93% perempuan Indonesia menyadari bahwa mereka memiliki kecantikan yang beragam dan mereka bangga menjadi bagian dari ragam kecantikan tersebut. 

Namun dari keragaman yang ada, Pond’s mengaku menemukan adanya persamaan pendapat di antara perempuan Indonesia, bahwa mereka setuju wajah adalah salah satu aset kecantikan yang penting karena kerap dianggap bisa menjadi pintu gerbang untuk memperkenalkan inner beauty yang dimiliki oleh seorang perempuan. 

Menurut studi Pond’s lainnya, para wanita Indonesia juga mengatakan bahwa 97% responden menginginkan kulit yang lebih cerah dan merona.

Lantas, apa kabar dengan jargon “Cintai tubuhmu, kulitmu”? Mengapa warna kulit dikorelasikan dengan kepercayaan diri, peluang, dan kesuksesan? Dan kenapa juga — berdasarkan survei Pond’s di atas — remaja Indonesia ingin memiliki putih cerah merona ?

Bagaimana dengan kamu? —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!